Penelope



Film ini sebenarnya adalah dongeng yang diadaptasi kembali menjadi kisah putri-putri kerajaan di zaman modern. Keluarga raja diganti menjadi keluarga kaya raya. Pemeran utamanya adalah Penelope Wilhern (diperankan oleh Christina Ricci) yang merupakan putri tunggal dari sebuah keluarga kaya. Sebenarnya dia gadis yang cantik, tapi kutukan seorang penyihir telah menghantui keluarganya selama beberapa generasi dan mengubah hidungnya menjadi seperti hidung babi.



Kutukan itu diberikan oleh sang penyihir kepada keluarga mereka. Karena ratusan tahun yang lalu, putra keluarga itu telah menghamili putri si penyihir yang bekerja sebagai pelayan di rumah leluhur mereka. Putrinya lalu bunuh diri dengan terjun ke jurang. Penyihir itu kemudian menjatuhkan kutukan, bahwa anak perempuan yang lahir di keluarga itu akan memiliki wajah seperti babi. Kutukan ini hanya akan terhapus kalau ada seseorang dari kalangan mereka yang bisa mencintai dan menerima keadaanya yang seperti babi itu. Orang tuanya Franklin Wilhern (diperankan oleh Richard E. Grant) dan Jessica Wilhern (Catherine O’Hara) mengartikan bahwa Penelope harus menikahi seorang bangsawan juga, seperti mereka, agar kutukan itu bisa terlepas.



Akhirnya, setelah beranjak dewasa, Penelope Wilhern pun mulai mencari pria yang mau mencintai dan menikahinya, meskipun ia memiliki hidung seperti babi. Masalahnya, ia tidak percaya diri untuk keluar rumah dengan penampilan seperti itu. Akhirnya orang tuanya berinisiatif untuk mengundang banyak pria untuk berkenalan terlebih dahulu dengannya. Hanya saja, pada tahap pertama perkenalan, mereka tidak bisa langsung melihat wajah Penelope, karena takut mereka akan terkejut dan lari.



Banyak pria yang berusaha mendekati keluarga kaya itu dan mengetahui bagaimana rupa putrinya. Termasuk seorang wartawan bernama Lemon (diperankan oleh Peter Dinklage) yang secara sembunyi-sembunyi berusaha mengambil fotonya. Tapi Franklin dan Jessica selalu berhasil menyembunyikan putri mereka yang aneh itu dari pandangan orang banyak.



Dan hampir semua pria, yang pernah melihat wajah Penelope Wilhern, melarikan diri dan tidak pernah kembali. Di film ini ditunjukkan kalau pria-pria itu lebih memilih melompat dari lantai dua sampai menghancurkan kaca. Agak berlebihan sebenarnya. Termasuklah diantara pria-pria ini Edward Humprey Vandermann III (diperankan oleh Simon Woods), seorang putra bangsawan yang sombong dan menyebalkan. Vandermann malah beranggapan kalau Penelope itu kasar.



Vandermann kemudian bekerja sama dengan Lemon, untuk mencari orang yang bisa menyusup kedalam rumah itu dan memfoto Penelope. Secara tidak sengaja mereka bertemu dengan Johnny Martin (diperankan oleh James Mc. Avoy), seorang penjudi miskin yang mengaku-ngaku Max Campion (diperankan oleh Nick Frost) yang berdarah biru. Johnny sepakat untuk bekerja sama dengan Vandermann dan Lemon dan akan mengambil foto Penelope untuk mereka, dengan imbalan uang.



Ketika Max bertemu dengan Penelope, dia langsung tertarik dengan pribadi Penelope yang hangat dan baik hati, meskipun berwajah seperti babi. Ia langsung membatalkan kesepakatannya dengan Vandermann dan Lemon, karena menganggap hal itu terlalu buruk untuk gadis sebaik Penelope. Dan menolak untuk datang lagi ke tempat itu dan mengambil fotonya. Penelope menganggap kalau Max tidak mau datang lagi menemuinya karena tampangnya yang seperti monster. Padahal Penelope sudah jatuh cinta pada Max yang ramah dan periang.



Karena kecewa, Penelope memutuskan untuk lari dari rumah. Memasuki kota yang tak pernah dilaluinya seumur hidupnya. Ia berhasil membawa lari kartu kredit ibunya dan menggunakannya untuk menginap di hotel dan menutupi setengah bagian wajahnya dengan syal lebar. Jadi tidak ada yang bisa melihat hidung babinya. Tapi setelah Jessica menemukan hotel itu dan berusaha memaksanya pulang, Penelope kembali melarikan diri tanpa sempat membawa kartu kredit ibunya.





Pada saat itu, Vandermann dan Lemon telah menerbitkan sketsa dirinya di surat kabar milik Lemon. Penelope digambarkan sebagai gadis jelek dengan hidung babi dan gigi taring berlapis serta daun telinga lancip. Mereka mengetahui kalau Penelope kabur dari rumah. Jadi mereka mengatakan akan membayar 5000 dollar kepada mereka yang berhasil memfoto ”si gadis berwajah babi” dan menyerahkan foto itu kepadanya. Penelope melihat hal itu sebagai kesempatan untuk mendapat uang.



Ia lalu memfoto dirinya sendiri di sebuah box foto dan memberikannya kepada Lemon, lalu mengambil uang 5000 dollar yang menjadi bayarannya. Ternyata, setelah melihat foto asli Penelope yang berwajah sedih dan putus asa itu, juga tidak bertaring dan bertelinga lancip seperti yang digambarkan Vandermann selama ini, Lemon malah menjadi kasihan. Dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan foto itu karena merasa iba akan nasib Penelope. Tapi Vandermann yang jahat tetap saja mempublikasikannya.



Dalam perjalanannya yang terluntang-lantung, Penelope bertemu dengan Annie yang ramah dan periang (diperankan Reese Whiterspoon) yang kemudian menjadi sahabatnya dan mengajaknya berkeliling kota untuk mengenalkan berbagai tempat yang belum pernah dilihat Penelope sebelumnya. Ketika Annie bertanya kenapa ia menutupi wajahnya seperti itu, Penelope beralasan kalau dia baru melakukan operasi hidung. Penelope sangat bahagia bisa berkeliling ke berbagai tempat, setelah hampir seumur hidup terkurung di rumah. Tapi sebuah kejadian telah membuat Penelope jatuh pingsan dan syal penutup hidungnya terbuka. Dan mereka semua melihat hidungnya yang seperti babi.





Ternyata tanggapan masyarakat tidaklah seburuk yang diduganya selama ini. Orang-orang tidak berlari menjauh karena ketakutan, malah mendekatinya karena rasa ingin tahu. Dalam sekejab, Penelope menjadi sangat terkenal. Banyak pejabat yang berlomba untuk bisa berfoto dengannya. Segala kegiatannya selalu menjadi headline berita. Orang-orang bahkan menggunakan topeng babi ketika musim Halloween. Tapi itu semua tidak membuatnya bahagia. Karena kutukan itu masih tetap belum hilang dan masih belum ada pria bangsawan yang mau menikahinya.



Ketika itulah Vandermann datang kembali dan menawarkan diri untuk menikahi Penelope, atas paksaan ayahnya. Dan karena desakan ibunya, Penelope pun menerima lamaran itu, dan pesta pernikahan megah akan segera dilaksanakan.



Johnny melihat berita pertunangan Penelope dari koran. Sebenarnya ia sangat mencintainya. Tapi ia sadar, kalau dirinya bukanlah bangsawan. Jadi, kalaupun ia mau menikahi Penelope, tetap saja ia tidak bisa membuat kutukan hidung babi itu hilang. Jadi, ia memilih untuk mengalah dan merelakan Penelope menikah dengan Vandermann yang keturunan bangsawan. Ia tidak perduli sekeras apapun Lemon berusaha membujuknya untuk merebut kembali Penelope dari Vandermann.



Tapi di tengah acara pemberkatan, Penelope memutuskan untuk tidak jadi menikah dengan Vandermann. Ia menganggap pernikahan itu tidak akan membawa kebahagiaan baginya ataupun bagi Vandermann sendiri. Dia memutuskan untuk tidak akan menikah hanya untuk menghilangkan kutukan yang menimpanya.

”Aku menyukai diriku apa adanya.” katanya.



Dan tiba-tiba saja terjadi keajaiban. Kutukan itu menghilang. ternyata orangtuanya telah salah mengartikan perkataan penyihir tersebut. Tidak harus seorang pria bangsawan yang mencintainya agar kutukan itu hilang. Melainkan dia harus bisa menerima dirinya sendiri dan tidak menangisi keadaannya, barulah kutukan itu akan lenyap. Dan kemudian Penelope muncul sebagai seorang gadis cantik.



Ia kemudian menghilang dan mengabdikan diri sebagai guru dan ahli tanaman, sampai publik melupakan penampilan hidung babinya. Setelah beberapa waktu, Penelope mendatangi Johnny dengan mengenakan topeng babi di wajahnya. Johnny yang melihatnya tetap jatuh cinta, meskipun ia beranggapan kalau kutukan itu masih ada. Baru setelah Penelope membuka topengnya dan menunjukkan wajah cantiknya, Johnny sadar kalau kutukan itu telah musnah. Dan seperti cerita dongeng pada umumnya, mereka pun menjadi kekasih dan hidup happily ever after

أحدث أقدم