Prom Night



Donna Keppel (diperankan oleh Brittany Snow) adalah seorang remaja kelas akhir yang akan tamat. Sekolahnya mengadakan prom night yang cukup mewah di sebuah hotel terkenal, dimana seluruh peserta pesta direncanakan akan menginap. Ia sudah mempersiapkan diri dengan berdandan secantiknya, menggunakan salah satu gaun milik almarhumah ibunya yang sudah meninggal.



Kedua sahabat akrabnya, Lisa (diperankan oleh Dana Davis) dan Claire (diperankan oleh Jessica Stroup) beserta pacar-pacar mereka, menjemputnya dengan sebuah mobil limousine. Pacarnya, Bobby (diperankan oleh Scott Porter) juga ikut menjemputnya. Pamannya, Jack Turner (diperankan oleh Linden Ashby) sempat mengambil foto mereka ber-enam di depan mobil.



Dan bibinya, Karen (diperankan oleh Jessalyn Gilsig) mengingatkan agar Donna berhati-hati.



Mereka sampai di hotel dan bergabung bersama teman-teman mereka yang lain. Donna tidak menyadari kalau ada seorang pria berpakaian gelap dan bertopi yang mengamatinya dari jauh. Pria ini kemudian menyewa kamar di hotel itu juga. Setelah menerima kunci, dia segera menuju ke kamarnya. Di lorong, pria ini bertemu dengan seorang pelayan house-keeping hotel. Ia berhasil membunuhnya dan mengambil master key yang bisa membuka semua kamar di hotel dari pelayan itu.



Sementara itu, dia ballroom hotel, pesta sedang meriah-meriahnya. Tapi Claire dan pacarnya Michael (diperankan oleh Kelly Blatz) bertengkar, sehingga Clare memutuskan untuk beristirahat sebentar di kamar. Dia tidak menyadari kalau pria bertopi tadi sudah berada di dalam. Dan dia berhasil membunuh Claire ketika tanpa sengaja wanita itu memergokinya.



Michael kemudian menyusul Claire ke kamar. Dia berpikir kalau pacarnya itu begitu marah, sehingga tidak mau lagi bergabung di ballroom, jadi dia berniat membujuk Claire dan menyelesaikan masalah mereka. Tapi tida tidak berhasil menemukan Claire, meskipun dia memanggil-manggilnya berulang kali. Ketika sedang mencari kesana-kemari, pria bertopi itu pun membunuhnya juga.



Sementara itu, di kantor polisi, Detektif Winn (diperankan oleh Idris Elba) mendapat fax yang memberitahukan kalau seorang penjahat psikopat bernama Richard Fenton (diperankan oleh Jonathan Schaech) telah berhasil kabur. Winn sangat resah karena Fenton adalah penjahat yang telah membunuh orang tua dan saudara Donna tiga tahun lalu. Dan kalau ia berhasil kabur, Winn yakin Fenton akan kembali memburu Donna.



Fenton ternyata adalah bekas guru Donna yang jatuh cinta padanya. Orang tua Donna bahkan sampai membuat pengaduan ke polisi dan meminta agar Fenton dijauhkan dari putri mereka. Hal ini ternyata membuat pria itu sangat marah. Dia lalu mendatangi rumah Donna untuk mencarinya. Karena ibunya tidak mau memberitahukan keberadaan Donna, Fenton membunuh mereka sekeluarga.



Donna pulang tepat ketika Fenton akan membunuh ibunya. Begitu melihat ayah dan adiknya tewas, ia langsung menyadari kalau ada yang tidak beres. Ia lalu bersembunyi di bawah tempat tidur. Pada saat itulah ibunya terjatuh di lantai dan melihat Donna sedang bersembunyi.



Ibunya berkeras mengatakan pada Fenton kalau Donna sedang menginap di rumah temannya hari itu dan tidak akan pulang ke rumah. Akibatnya, pria itu menikamnya berkali-kali hingga tewas. Dan Donna menyaksikan kejadian ini dari bawah tempat tidur.

Sejak saat itu ia harus mengunjungi psikiater untuk mengobati rasa traumanya. Tapi dia masih selalu terbayang-bayang peristiwa mengerikan itu.



Untuk mengantisipasi kalau Fenton berhasil mendapatkan Donna, Winn lalu mendatangi hotel tempat prom night itu dilaksanakan. Melihat kehadiran polisi, petugas hotel langsung bersiap-siap, meskipun mereka belum mengetahui apa yang terjadi. Tapi mereka ingin hotel itu tetap beres dan tidak ada kesalahan. Ia kemudian menyadari kalau petugas house-keeping sudah terlalu lama tidak kembali. Ia lalu mengirim seorang bawahannya untuk mencarinya. Dan seperti yang sudah bisa ditebak, dia juga tewas di tangan Fenton.



Winn curiga kalau penjahat itu sudah berada di dalam hotel, dan ia berusaha menyelidiki seorang pria yang baru saja masuk. Ketika mereka mendatangi kamarnya, mereka melihat mayat si petugas hotel tadi dan langsung mengambil inisiatif untuk membubarkan acara. Alarm peringatan pun dibunyikan dan setiap orang diminta untuk segera meninggalkan hotel. Meskipun kebingungan, semua peserta prom night akhirnya berbaris keluar satu persatu.



Donna yang kebingungan, (dengan anehnya) tetap memaksa untuk kembali ke kamarnya (hanya) untuk mengambil syal milik ibunya. Sebelum itu, Lisa dan pacarnya yang sudah turun dengan lift berpapasan dengan Fenton. Meskipun ia menutupi wajahnya dengan topi, Lisa masih tetap bisa mengenalinya. Ia kemudian berlari meninggalkan Ronnie untuk memperingatkan Donna. Dan (tentu saja) Ronnie tidak bisa menyusulnya dalam keadaan panik orang-orang berusaha meninggalkan hotel.



Dan (malangnya) Fenton berhasil menemukan Lisa dan membunuhnya juga di tangga darurat. Jadi, tidak ada yang sempat memberitahukan keberadaan Fenton di hotel itu kepada Donna. Akibatnya tentu saja sudah bisa ditebak. Penjahat itu sudah berada di kamar, ketika Donna masuk untuk mengambil syalnya. Dia tidak berusaha membunuh Donna, hanya saja kegilaannya itu membuat Donna khawatir dan berusaha menyelamatkan diri.



Untungnya Winn langsung muncul dan menyelamatkan Donna, sementara Fenton berhasil melarikan diri. Donna lalu diantar pulang ke rumah paman dan bibinya. Bobby memilih untuk menemani Donna malam itu. Sementara salah satu anggota polisi berjaga-jaga di dalam mobil di depan rumah Donna. Tapi anehnya (dan ciri khas Hollywood sekali), si polisi kalah cerdik dari penjahatnya. Fenton berhasil membunuh si polisi dan menyusup masuk ke rumah.



Ketika Donna sedang berada di kamar mandi, Fenton berhasil membunuh Bobby yang sedang tertidur dan menyekap Donna di dalam lemari bersamanya, untuk menghindari Winn yang berhasil masuk dan menyusulnya ke rumah. Tapi Donna memberontak dan menendang kesana-kemari, hingga akhirnya mereka berdua keluar dari dalam lemari.



Fenton sudah berniat untuk menikam Donna dengan pisaunya, ketika (akhirnya..) Winn muncul dan menembak penjahat itu hingga tewas. Dan akhirnya, tidak terlalu menarik. Ditunjukkan kalau Winn memeluk Donna yang ketakutan sambil mengatakan kalau semuanya sudah beres. Khas Hollywood. Film ini remake dari film horor Kanada tahun 1980an dengan judul yang sama. Menurutku film ini biasa saja, kalau tidak bisa dibilang membosankan...



أحدث أقدم