Senang dengan kisah klasik tentang zombie yang tidak menyempatkan kita untuk menarik napas sedikit pun, maka film ini cocok untukmu. Sejak awal, penonton sudah disuguhi dengan perubahan drastis manusia-manusia yang semula terlihat normal menjadi zombie menakutkan pemakan daging.
Seperti halnya film-film zombie lainnya, jadi menjadi pokok persoalan adalah virus yang bermutasi. Virus ini seharusnya akan dijadikan senjata biologis yang akan melumpuhkan syaraf musuh sehingga tidak bisa melawan. Tapi berubah menjadi virus yang dengan cepat menginfeksi orang di kota tersebut dan mengubah mereka menjadi zombie-zombie ganas pemakan daging.
Untuk jalan ceritanya sendiri, sebenarnya bisa dibilang tidak ada. Karena sepanjang film ini, para tokohnya menghabiskan waktu dengan berlari kesana-kemari untuk menyelamatkan dirinya. Pemeran utamanya adalah seorang polisi wanita bernama Sarah (diperankan oleh Mena Suvari) yang mendapat laporan tentang penyebaran virus flu di kota kecil tempat kelahirannya. Dia dibantu oleh beberapa orang tentara lainnya yang nantinya akan menjadi rekannya dalam menyelamatkan diri.
Keseluruhan pemeran yang memiliki dialog dalam film ini hanya ada beberapa orang saja. Sarah, ibunya yang ikut berubah menjadi zombie, adiknya Trevor(diperankan oleh Michael Welch) beserta pacarnya Nina (diperankan oleh AnnaLynne McCord). Lalu ada Salazar (diperankan oleh Nick Cannon) dan Bud (diperankan oleh Stark Sands) salah satu tentara yang jatuh hati padanya. Ia akhirnya tertular virus itu karena tergigit salah satu zombie, tapi dia tidak memangsa mereka karena ternyata si Bud adalah vegetarian. Agak aneh, tapi sungguh khas Hollywood. Lalu ada si penyiar radio bertubuh tambun, yang terperangkan di studionya bersama Tn dan Ny. Leitner (diperankan oleh dan Christa Campbell). Belakangan diketahui kalau mereka bertiga juga ternyata sudah tertular virus itu dan berubah menjadi zombie.
Untuk jalan ceritanya sendiri, hanya cukup digambarkan dengan beberapa kata. Banjir darah, potongan daging berserakan, wajah zombie yang terkelupas dan mata berkabut. Dan yang pasti, bukan jenis film yang bisa ditonton dengan keluarga, apalagi kalau ada anak kecil.
Jalan keluar yang ditemukan untuk menghancurkan para zombie ini juga benar-benar khas Hollywood. Tiba-tiba saja, Sarah, adiknya dan pacarnya (yang tersisa dan selamat dari para zombie itu) menemukan sebuah ruangan yang berisi bahan bakar roket. Lalu, dengan keterampilan ala Mc. Gyver, adiknya berhasil membuat bahan bakar roket itu terbakar dan menghanguskan para zombie yang sedang mengejar mereka ke ruangan itu. Sekejab saja, zombie-zombie itu berubah menjadi serpihan-serpihan daging yang hangus terbakar bahan bakar roket dan tinggallah Sarah, adiknya dan pacarnya dalam keadaan sehat dan tak kekurangan apapun.
Setelah itu ditunjukkan kalau mobil yang dikendarai Sarah menuju ke luar kota sambil mendengar siaran radio yang menyatakan kalau suasana saat itu sudah aman terkendali. Dan tiba-tiba munculnnya sesosok laki-laki zombie tepat di hadapan kamera (benar-benar khas film zombie) untuk menunjukkan kalau masih ada zombie yang selamat dari peristiwa ledakan itu. Dan zombie itu adalah si penyiar radio yang tidak ikut berada di dalam bangunan yang diledakkan Sarah dan kawan-kawannya.
Yang pasti, aku pernah menonton film zombie lain yang lebih bagus dari yang satu ini.(2008)
Seperti halnya film-film zombie lainnya, jadi menjadi pokok persoalan adalah virus yang bermutasi. Virus ini seharusnya akan dijadikan senjata biologis yang akan melumpuhkan syaraf musuh sehingga tidak bisa melawan. Tapi berubah menjadi virus yang dengan cepat menginfeksi orang di kota tersebut dan mengubah mereka menjadi zombie-zombie ganas pemakan daging.
Untuk jalan ceritanya sendiri, sebenarnya bisa dibilang tidak ada. Karena sepanjang film ini, para tokohnya menghabiskan waktu dengan berlari kesana-kemari untuk menyelamatkan dirinya. Pemeran utamanya adalah seorang polisi wanita bernama Sarah (diperankan oleh Mena Suvari) yang mendapat laporan tentang penyebaran virus flu di kota kecil tempat kelahirannya. Dia dibantu oleh beberapa orang tentara lainnya yang nantinya akan menjadi rekannya dalam menyelamatkan diri.
Keseluruhan pemeran yang memiliki dialog dalam film ini hanya ada beberapa orang saja. Sarah, ibunya yang ikut berubah menjadi zombie, adiknya Trevor(diperankan oleh Michael Welch) beserta pacarnya Nina (diperankan oleh AnnaLynne McCord). Lalu ada Salazar (diperankan oleh Nick Cannon) dan Bud (diperankan oleh Stark Sands) salah satu tentara yang jatuh hati padanya. Ia akhirnya tertular virus itu karena tergigit salah satu zombie, tapi dia tidak memangsa mereka karena ternyata si Bud adalah vegetarian. Agak aneh, tapi sungguh khas Hollywood. Lalu ada si penyiar radio bertubuh tambun, yang terperangkan di studionya bersama Tn dan Ny. Leitner (diperankan oleh dan Christa Campbell). Belakangan diketahui kalau mereka bertiga juga ternyata sudah tertular virus itu dan berubah menjadi zombie.
Untuk jalan ceritanya sendiri, hanya cukup digambarkan dengan beberapa kata. Banjir darah, potongan daging berserakan, wajah zombie yang terkelupas dan mata berkabut. Dan yang pasti, bukan jenis film yang bisa ditonton dengan keluarga, apalagi kalau ada anak kecil.
Jalan keluar yang ditemukan untuk menghancurkan para zombie ini juga benar-benar khas Hollywood. Tiba-tiba saja, Sarah, adiknya dan pacarnya (yang tersisa dan selamat dari para zombie itu) menemukan sebuah ruangan yang berisi bahan bakar roket. Lalu, dengan keterampilan ala Mc. Gyver, adiknya berhasil membuat bahan bakar roket itu terbakar dan menghanguskan para zombie yang sedang mengejar mereka ke ruangan itu. Sekejab saja, zombie-zombie itu berubah menjadi serpihan-serpihan daging yang hangus terbakar bahan bakar roket dan tinggallah Sarah, adiknya dan pacarnya dalam keadaan sehat dan tak kekurangan apapun.
Setelah itu ditunjukkan kalau mobil yang dikendarai Sarah menuju ke luar kota sambil mendengar siaran radio yang menyatakan kalau suasana saat itu sudah aman terkendali. Dan tiba-tiba munculnnya sesosok laki-laki zombie tepat di hadapan kamera (benar-benar khas film zombie) untuk menunjukkan kalau masih ada zombie yang selamat dari peristiwa ledakan itu. Dan zombie itu adalah si penyiar radio yang tidak ikut berada di dalam bangunan yang diledakkan Sarah dan kawan-kawannya.
Yang pasti, aku pernah menonton film zombie lain yang lebih bagus dari yang satu ini.(2008)