Yuka adalah seorang gadis muda yang baru saja pindah ke sebuah apartemen indah bercat putih di lantai 13 dengan nomor 03. Ia sedang membereskan barang-barangnya, ketika ia mendengar bunyi-bunyi aneh di dalam lemari. Tiba-tiba saja ditunjukkan kalau ia sudah tergantung di balkon, seperti hendak bunuh diri dan jatuh ke kolam renang. Tewas.
Sebulan kemudian, ada orang baru yang menghuni apartemen itu. Seorang gadis bernama Sayaka. Teman-temannya menemani ketika dia pindah. Mereka bertukar bahwa apartemen yang indah dan murah itu terkenal dengan kisah hantunya. Ketika kawan-kawannya bermaksud menakut-nakuti Sayaka, ia malah berhasil menakut-nakuti mereka sampai menjerit.
Tiba-tiba mereka menyadari, kalau anjing mereka yang bernama Samantha tidak terlihat. Terakhir kali mereka melihatnya ke kamar mandi. Tanpa sengaja mereka masuk ke kamar berisi lemari yang dilihat oleh Yuka dulu. Tiba-tiba saja perilaku Sayaka berubah, seperti sedang kerasukan. Kemudian dia berlari ke balkon lalu melompat. Ia tewas karena bunuh diri.
Kakak Sayaka yang bernama Mariko (diperankan oleh Noriko Makagoshi) tidak percaya begitu saja, kalau adiknya bunuh diri di depan teman-temannya. Ia curiga kalau ada yang tidak beres. Ketika itulah tiba-tiba dia melihat arwah Sayaka lewat. Ia tertawa-tawa sambil mengatakan: “ibunya lah yang mendorongku. Ia ada disini.” Ibu mereka begitu sedihnya, tak mampu berhenti menangis.
Ketika mengunjungi apartemen itu, Mariko bertemu dengan seorang anak perempuan yang membawa boneka beruang milik Sayaka dulu. Ketika ditanyakan, anak itu mengatakan kalau itu boneka milik gadis yang tinggal disana juga. Mariko masuk dan melihat kalau barang-barang Sayaka belum sempat membereskan barang-barangnya. Dia berniat mengambil kembali barang-barang adiknya itu.
Tiba-tiba dia mulai mendengar suara-suara yang aneh dari kamar, lalu hembusan angin yang tiba-tiba. Akhirnya dia mendengar ponsel adiknya berdering. Di dalamnya dia melihat foto Sayaka sedang menggendong boneka beruang yang dibawa anak perempuan tadi. Mariko mengunjungi apartemen anak itu di kamar 1302, dan menanyakan ibunya. Katanya ibunya tidak di rumah.
Ketika Mariko menanyakan, bagaimana caranya mendapatkan boneka itu, ia hanya menggeleng. Tapi dia menanyakan, apakah Mariko tidak takut tinggal di apartemen itu? Ketika Mariko bertanya kenapa, anak itu mengatakan kalau semua perempuan yang tinggal disana sudah meninggal. Ketika itulah ibu anak itu tiba-tiba muncul dan langsung menutup pintu, membiarkan Mariko kebingungan.
Malam itu, ia tidur di apartemen 1303 sendirian. Ketika sedang berdiri di balkon, ia melihat bayangan adiknya di dalam kamar. Ia bertanya, apakah Sayaka ingin menyampaikan sesuatu kepadanya, tapi Sayaka hanya menggeleng. Dan ketika Mariko mendekat arwah adiknya itu menghilang. Ia menghabiskan waktu sambil menonton acara lawan di televisi. Tapi ia tidak bisa tertawa, hanya menangis karena masih merasa sedih.
Setelah terbangun, ia kembali menyelidiki foto-foto di ponsel adiknya. Ketika itulah dia mlihat sebuah foto adiknya dengan bayangan seperti hantu perempuan di latar belakangnya. Ia kemudian memutuskan untuk menyelidiki tempat adiknya itu berfoto, yaitu di dekat lemari di dalam kamar. Di dalam kamar selalu tercium seperti bau busuk, tapi di dalam lemari tidak terdapat apa-apa/.
Tiba0tiba saja seluruh rumah itu berguncang, dan muncul seperti asap yang memenuhi kamar itu. Ternyata bersamaan dengan itu, terjadi gempa disana. Sehingga Mariko tidak menganggap ada yang aneh dengan hal itu. Dia tidak melihat bayangan hantu perempuan di balik jendelanya, yang memandangnya sambil tersenyum menyeramkan.
Setelah mandi, dia bermaksud mengambil air minum di dalam kulkas. Tapi anehnya, mulut botol minuman itu sudah berkerenyut seperti bekas terbakar, tanpa tahu apa penyebabnya. Hari itu juga Mariko membereskan urusan dengan pihak developer dan menyerahkan kunci apartemen itu, lalu pergi.
Tapi ia masih sempat bertemu dengan gadis kecil penghuni kamar 1302. Ketika itulah anak itu mengatakan kalau gadis yang memberikan boneka itu padanya masih berada disitu. Meski keheranan, Mariko tetap memutuskan untuk pergi dari sana. Begitu keluar dari lift, dia bertemu dengan seorang detektif yang ternyata sedang menyelidiki kasus itu. Detektif itu curiga kalau Sayaka tidak bunuh diri, tapi ada yang membunuhnya.
Dari dialah Mariko mengetahui kalau ternyata semua penghuni apartemen itu tewas karena bunuh diri dengan terjun dari balkon. Detektif itu menanyakan beberapa pertanyaan padanya. Kemudian menceritakan tentang peristiwa menyeramkan yang dialami oleh penghuni awal apartemen itu. Ternyata ada seorang gadis bernama Yukiyo dan ibunya Sachiko.
Ternyata Yukiyo tinggal dengan mayat ibunya selama 6 bulan lebih. Mayat ibunya itu disimpannya di dalam lemari. Tapi kemudian dia kuja bunuh diri dengan terjun dari balkon apartemen. Yukiyo seorang anak yang pendiam dan tidak punya teman. Selalu membawa makan siang sendiri dan makan sendiri di atap sekolah. Sachiko adalah ibu yang kejam dan suka menyiksa Yukiyo. Ia bahkan menyuruh anaknya itu makan makanan anjing. Kisah menyeramkan itu bahkan sudah diterbitkan dalam bentuk buku.
Detektif itu merasa curiga, karena tak satupun korban di apartemen itu yang memiliki latar belakang untuk bunuh diri, dia ingin menyelidiki lebih jauh. Mariko lalu memberikan sebuah anting yang dia temukan di apartemen itu kepada si detektif untuk diselidiki. Karena menurutnya, anting itu bukan milik Sayaka. Kemudian ia pulang ke rumahnya.
Di rumahnya, ia masih harus berhadapan lagi dengan ibunya yang tidak berhenti menangisi Sayaka. Dia kecewa karena ibunya seperti tidak menganggap ada dirinya dan mereka bertengkar. Mariko yang kecewa memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia sudah membeli buku tentang peristiwa menyeramkan di apartemen 1303 dan membacanya di taman.
Di dalam buku itu dia kembali melihat boneka beruang yang dibawa anak itu. Lewat buku itu dia mulai mengetahui kisah awalnya bagaimana Yukiyo dan Sachiko menghuni apartemen itu pada awalnya. Sachiko adalah seorang ibu yang pemabuk dan sering marah-marah. Ia bahkan mengurangi jatah makan Yukiyo dan sering memukulinya. Sepertinya dia berubah jadi gila. Apartemen mereka pun berantakan tak terurus, penuh dengan sampah. Sementara ibunya sibuk mencoreti dinding dengan kata ‘mati’ sambil menggigiti botol air mineral, hingga mulutnya berdarah. Yukiyo sangat sedih melihat perilaku ibunya.
Diam-diam dia membeli sepasang anting-anting baru. Ibunya marah ketika melihatnya lalu menarik anting-anting itu hingga telinga Yukyo terluka. Saking marahnya, Yukiyo menusuk ibunya dengan pisau. Dengan ketakutan dan bersimbah darah, ibunya menyembunyikan diri di dalam lemari pakaian, sampai tewas. Yukiyo menjalani hidupnya dengan tanpa tujuan. Sementara pemilik apartemen mengusirnya karena mereka sudah enam bulan tidak membayar sewa. Karena putus asa, Yukiyo lalu memutuskan untuk terjun dari balkon apartemennya di lantai 13 itu.
Mariko lalu mendatangi pemilik apartemen itu untuk menanyakan tentang kejadian-kejadian bunuh diri yang terjadi disana. Ia curiga kalau pemilik property itu sudah mengetahui tentang peristiwa-peristiwa aneh disana, tapi tidak memberitahukannya pada calon penghuni. Pemilik property memilih menghindar dan pura-pura tidak tahu, karena kesal Mariko menamparnya.
Ketika sedang berada di toilet, tiba-tiba saja anting-antingnya dicopot dengan paksa hingga telinganya berdarah. Kemudian dia melihat bayangan Yukiyo di sudut toilet sedang memandanginya dengan marah. Sepertinya Yukiyo selalu mengikutinya kemanapun. Bahkan ketika dia sedang bersama detektif yang menyelidiki kasus itu. Sepertinya Yukiyo marah karena Mariko mengambil anting-anting itu dari apartemennya.
Sementara itu, sekelompok anak muda sedang mengadakan pesta di kamar 1303 itu. Mereka menyewanya hanya selama musim panas saja. Tiba-tiba saja Yukiyo mendatangi mereka dan menebar terror untuk mengusir mereka. Beberapa orang berhasil melarikan diri. Tapi tiga orang gadis terjebak oleh rambut Yukiyo dan dilemparkan ke luar lewat balkon hingga tewas.
Ketika itu, Mariko dan si detektif sedang dalam perjalanan menuju ke apartemen itu. Mereka kemudian melihat kalau ada tiga orang gadis yang tewas karena terjun dari balkon. Mariko langsung naik ke lantai 13 dan mendatangi kamart 1303 itu. Tiba-tiba saja ia bertemu dengan ibunya di dalam kamar. Disana keadaan sudah sangat berantakan. Pelapis dinding sudah robek dan menunjukkan tulisan-tulisan Sachiko di dinding dulu. Dan ada banyak rambut yang menempel di dinding. Ibunya tidak perduli ketika Mariko memanggil-manggil, malah masuk ke kamar tempat lemari pakaian dan menghilang.
Mariko menyusul ke dalam dan bertemu dengan Yukiyo. Dengan putus asa, Mariko bertanya mengapa Yukiyo tega membunuh Sayaka. Tapi Yukiyo hanya menggeleng dan darah mengalir dari matanya, sebagai ganti air mata.
Tiba-tiba dia melihat gadis kecil dari apartemen sebelah sedang bergantungan di balkon, Mariko berusaha menyelamatkannya dengan menarik tangannya. Tapi tiba-tiba saja Yukiyo muncul dan berusaha menarik Mariko ke arah balkon untuk dilemparkan. Mariko meminta agar Yukiyo berhenti membunuh orang. Ia akan tinggal di apartemen itu bersama ibunya, untuk menjaga Yukiyo. Mariko juga mengembalikan anting-anting yang diambilnya. Setelah itu Mariko pun pingsan.
Ketika tersadar, ia melihat ke arah balkon dan Yukiyo mengejutkannya hingga terpeleset. Yukiyo berusaha melepaskan pergelangan tangannya agar ia terjatuh. Dari balkon sebelah, anak perempuan itu menyaksikan jatuhnya Mariko bersama ibunya, sambil tersenyum. Kemudian mereka menghilang, karena ternyata mereka juga adalah hantu. Dari dari apartemen 1303, Yukiyo kembali masuk ke dalam dan apartemen itu kembali bersih seperti sedia kala.(2007)
Sebulan kemudian, ada orang baru yang menghuni apartemen itu. Seorang gadis bernama Sayaka. Teman-temannya menemani ketika dia pindah. Mereka bertukar bahwa apartemen yang indah dan murah itu terkenal dengan kisah hantunya. Ketika kawan-kawannya bermaksud menakut-nakuti Sayaka, ia malah berhasil menakut-nakuti mereka sampai menjerit.
Tiba-tiba mereka menyadari, kalau anjing mereka yang bernama Samantha tidak terlihat. Terakhir kali mereka melihatnya ke kamar mandi. Tanpa sengaja mereka masuk ke kamar berisi lemari yang dilihat oleh Yuka dulu. Tiba-tiba saja perilaku Sayaka berubah, seperti sedang kerasukan. Kemudian dia berlari ke balkon lalu melompat. Ia tewas karena bunuh diri.
Kakak Sayaka yang bernama Mariko (diperankan oleh Noriko Makagoshi) tidak percaya begitu saja, kalau adiknya bunuh diri di depan teman-temannya. Ia curiga kalau ada yang tidak beres. Ketika itulah tiba-tiba dia melihat arwah Sayaka lewat. Ia tertawa-tawa sambil mengatakan: “ibunya lah yang mendorongku. Ia ada disini.” Ibu mereka begitu sedihnya, tak mampu berhenti menangis.
Ketika mengunjungi apartemen itu, Mariko bertemu dengan seorang anak perempuan yang membawa boneka beruang milik Sayaka dulu. Ketika ditanyakan, anak itu mengatakan kalau itu boneka milik gadis yang tinggal disana juga. Mariko masuk dan melihat kalau barang-barang Sayaka belum sempat membereskan barang-barangnya. Dia berniat mengambil kembali barang-barang adiknya itu.
Tiba-tiba dia mulai mendengar suara-suara yang aneh dari kamar, lalu hembusan angin yang tiba-tiba. Akhirnya dia mendengar ponsel adiknya berdering. Di dalamnya dia melihat foto Sayaka sedang menggendong boneka beruang yang dibawa anak perempuan tadi. Mariko mengunjungi apartemen anak itu di kamar 1302, dan menanyakan ibunya. Katanya ibunya tidak di rumah.
Ketika Mariko menanyakan, bagaimana caranya mendapatkan boneka itu, ia hanya menggeleng. Tapi dia menanyakan, apakah Mariko tidak takut tinggal di apartemen itu? Ketika Mariko bertanya kenapa, anak itu mengatakan kalau semua perempuan yang tinggal disana sudah meninggal. Ketika itulah ibu anak itu tiba-tiba muncul dan langsung menutup pintu, membiarkan Mariko kebingungan.
Malam itu, ia tidur di apartemen 1303 sendirian. Ketika sedang berdiri di balkon, ia melihat bayangan adiknya di dalam kamar. Ia bertanya, apakah Sayaka ingin menyampaikan sesuatu kepadanya, tapi Sayaka hanya menggeleng. Dan ketika Mariko mendekat arwah adiknya itu menghilang. Ia menghabiskan waktu sambil menonton acara lawan di televisi. Tapi ia tidak bisa tertawa, hanya menangis karena masih merasa sedih.
Setelah terbangun, ia kembali menyelidiki foto-foto di ponsel adiknya. Ketika itulah dia mlihat sebuah foto adiknya dengan bayangan seperti hantu perempuan di latar belakangnya. Ia kemudian memutuskan untuk menyelidiki tempat adiknya itu berfoto, yaitu di dekat lemari di dalam kamar. Di dalam kamar selalu tercium seperti bau busuk, tapi di dalam lemari tidak terdapat apa-apa/.
Tiba0tiba saja seluruh rumah itu berguncang, dan muncul seperti asap yang memenuhi kamar itu. Ternyata bersamaan dengan itu, terjadi gempa disana. Sehingga Mariko tidak menganggap ada yang aneh dengan hal itu. Dia tidak melihat bayangan hantu perempuan di balik jendelanya, yang memandangnya sambil tersenyum menyeramkan.
Setelah mandi, dia bermaksud mengambil air minum di dalam kulkas. Tapi anehnya, mulut botol minuman itu sudah berkerenyut seperti bekas terbakar, tanpa tahu apa penyebabnya. Hari itu juga Mariko membereskan urusan dengan pihak developer dan menyerahkan kunci apartemen itu, lalu pergi.
Tapi ia masih sempat bertemu dengan gadis kecil penghuni kamar 1302. Ketika itulah anak itu mengatakan kalau gadis yang memberikan boneka itu padanya masih berada disitu. Meski keheranan, Mariko tetap memutuskan untuk pergi dari sana. Begitu keluar dari lift, dia bertemu dengan seorang detektif yang ternyata sedang menyelidiki kasus itu. Detektif itu curiga kalau Sayaka tidak bunuh diri, tapi ada yang membunuhnya.
Dari dialah Mariko mengetahui kalau ternyata semua penghuni apartemen itu tewas karena bunuh diri dengan terjun dari balkon. Detektif itu menanyakan beberapa pertanyaan padanya. Kemudian menceritakan tentang peristiwa menyeramkan yang dialami oleh penghuni awal apartemen itu. Ternyata ada seorang gadis bernama Yukiyo dan ibunya Sachiko.
Ternyata Yukiyo tinggal dengan mayat ibunya selama 6 bulan lebih. Mayat ibunya itu disimpannya di dalam lemari. Tapi kemudian dia kuja bunuh diri dengan terjun dari balkon apartemen. Yukiyo seorang anak yang pendiam dan tidak punya teman. Selalu membawa makan siang sendiri dan makan sendiri di atap sekolah. Sachiko adalah ibu yang kejam dan suka menyiksa Yukiyo. Ia bahkan menyuruh anaknya itu makan makanan anjing. Kisah menyeramkan itu bahkan sudah diterbitkan dalam bentuk buku.
Detektif itu merasa curiga, karena tak satupun korban di apartemen itu yang memiliki latar belakang untuk bunuh diri, dia ingin menyelidiki lebih jauh. Mariko lalu memberikan sebuah anting yang dia temukan di apartemen itu kepada si detektif untuk diselidiki. Karena menurutnya, anting itu bukan milik Sayaka. Kemudian ia pulang ke rumahnya.
Di rumahnya, ia masih harus berhadapan lagi dengan ibunya yang tidak berhenti menangisi Sayaka. Dia kecewa karena ibunya seperti tidak menganggap ada dirinya dan mereka bertengkar. Mariko yang kecewa memutuskan untuk pergi dari rumah. Ia sudah membeli buku tentang peristiwa menyeramkan di apartemen 1303 dan membacanya di taman.
Di dalam buku itu dia kembali melihat boneka beruang yang dibawa anak itu. Lewat buku itu dia mulai mengetahui kisah awalnya bagaimana Yukiyo dan Sachiko menghuni apartemen itu pada awalnya. Sachiko adalah seorang ibu yang pemabuk dan sering marah-marah. Ia bahkan mengurangi jatah makan Yukiyo dan sering memukulinya. Sepertinya dia berubah jadi gila. Apartemen mereka pun berantakan tak terurus, penuh dengan sampah. Sementara ibunya sibuk mencoreti dinding dengan kata ‘mati’ sambil menggigiti botol air mineral, hingga mulutnya berdarah. Yukiyo sangat sedih melihat perilaku ibunya.
Diam-diam dia membeli sepasang anting-anting baru. Ibunya marah ketika melihatnya lalu menarik anting-anting itu hingga telinga Yukyo terluka. Saking marahnya, Yukiyo menusuk ibunya dengan pisau. Dengan ketakutan dan bersimbah darah, ibunya menyembunyikan diri di dalam lemari pakaian, sampai tewas. Yukiyo menjalani hidupnya dengan tanpa tujuan. Sementara pemilik apartemen mengusirnya karena mereka sudah enam bulan tidak membayar sewa. Karena putus asa, Yukiyo lalu memutuskan untuk terjun dari balkon apartemennya di lantai 13 itu.
Mariko lalu mendatangi pemilik apartemen itu untuk menanyakan tentang kejadian-kejadian bunuh diri yang terjadi disana. Ia curiga kalau pemilik property itu sudah mengetahui tentang peristiwa-peristiwa aneh disana, tapi tidak memberitahukannya pada calon penghuni. Pemilik property memilih menghindar dan pura-pura tidak tahu, karena kesal Mariko menamparnya.
Ketika sedang berada di toilet, tiba-tiba saja anting-antingnya dicopot dengan paksa hingga telinganya berdarah. Kemudian dia melihat bayangan Yukiyo di sudut toilet sedang memandanginya dengan marah. Sepertinya Yukiyo selalu mengikutinya kemanapun. Bahkan ketika dia sedang bersama detektif yang menyelidiki kasus itu. Sepertinya Yukiyo marah karena Mariko mengambil anting-anting itu dari apartemennya.
Sementara itu, sekelompok anak muda sedang mengadakan pesta di kamar 1303 itu. Mereka menyewanya hanya selama musim panas saja. Tiba-tiba saja Yukiyo mendatangi mereka dan menebar terror untuk mengusir mereka. Beberapa orang berhasil melarikan diri. Tapi tiga orang gadis terjebak oleh rambut Yukiyo dan dilemparkan ke luar lewat balkon hingga tewas.
Ketika itu, Mariko dan si detektif sedang dalam perjalanan menuju ke apartemen itu. Mereka kemudian melihat kalau ada tiga orang gadis yang tewas karena terjun dari balkon. Mariko langsung naik ke lantai 13 dan mendatangi kamart 1303 itu. Tiba-tiba saja ia bertemu dengan ibunya di dalam kamar. Disana keadaan sudah sangat berantakan. Pelapis dinding sudah robek dan menunjukkan tulisan-tulisan Sachiko di dinding dulu. Dan ada banyak rambut yang menempel di dinding. Ibunya tidak perduli ketika Mariko memanggil-manggil, malah masuk ke kamar tempat lemari pakaian dan menghilang.
Mariko menyusul ke dalam dan bertemu dengan Yukiyo. Dengan putus asa, Mariko bertanya mengapa Yukiyo tega membunuh Sayaka. Tapi Yukiyo hanya menggeleng dan darah mengalir dari matanya, sebagai ganti air mata.
Tiba-tiba dia melihat gadis kecil dari apartemen sebelah sedang bergantungan di balkon, Mariko berusaha menyelamatkannya dengan menarik tangannya. Tapi tiba-tiba saja Yukiyo muncul dan berusaha menarik Mariko ke arah balkon untuk dilemparkan. Mariko meminta agar Yukiyo berhenti membunuh orang. Ia akan tinggal di apartemen itu bersama ibunya, untuk menjaga Yukiyo. Mariko juga mengembalikan anting-anting yang diambilnya. Setelah itu Mariko pun pingsan.
Ketika tersadar, ia melihat ke arah balkon dan Yukiyo mengejutkannya hingga terpeleset. Yukiyo berusaha melepaskan pergelangan tangannya agar ia terjatuh. Dari balkon sebelah, anak perempuan itu menyaksikan jatuhnya Mariko bersama ibunya, sambil tersenyum. Kemudian mereka menghilang, karena ternyata mereka juga adalah hantu. Dari dari apartemen 1303, Yukiyo kembali masuk ke dalam dan apartemen itu kembali bersih seperti sedia kala.(2007)