Sweeny Todd (Demon Barber Of Fleet Street)

Film kali ini berthema thriller sekaligus musikal. Sudah lama juga aku tidak menuliskan film-film horor. Bintang utamanya adalah Johnny Deep. Konon, ini lah satu-satunya film dimana dia mau menyanyi sesuai dengan naskah, tanpa bantuan dubber. Jadi, ketika tokoh Todd ini menyanyi, itu benar-benar suara Deep. Kalo dipikir-pikir, suaranya bagus juga lho. Lagu-lagu yang menjadi naskah di film ini juga enak-enak untuk didengar. Hampir semua dialog dalam film ini dinyanyikan.





Benjamin Barker (diperankan oleh Johnny Deep) adalah seorang tukang pangkas yang hidup berbahagia dengan istrinya yang cantik, (diperankan oleh Laura Michelle Kelly) dan seorang bayi mungil. Benjamin menjalankan pekerjaan-nya sebagai tukang pangkas dengan penuh semangat dan ia sangat mencintai pekerjaannya itu. Ia bahkan memiliki enam bilah pisau cukur yang terbuat dari perak yang berkilauan.



Namun kebahagiaan hidupnya berubah ketika Hakim Turpin (diperankan oleh Alan Rickman ) tergoda melihat kecantikan istrinya dan sangat ingin memilikinya. Dengan berbagai akal bulus, Hakim Turpin berhasil menjebak Benjamin Barker sehingga ia dikirim ke penjara yang jauh selama beberapa tahun. Setelah masa hukumannya berakhir, Benjamin Barker kembali bersama seorang pelaut muda bernama Anthony (diperankan oleh Jamie Campbell Bower) ke kota asalnya dan melihat kalau kota itu telah jauh berubah sejak terakhir kali dilihatnya.



Ia mendatangi tempat yang dulunya menjadi tempat tinggalnya untuk mencari anak dan istrinya, di Fleet Street. Tapi tempat itu ternyata sudah dihuni oleh orang lain. Ia adalah Nyonya Lovett (diperankan oleh Helena Bonham Carter), seorang penjual pie yang berhati jahat. Dialah yang memberitahu Benjamin Barker, kalau istrinya telah meninggal ketika dia dipenjara dan menitipkan tempat itu kepadanya. Nyonya Lovett menawarkan agar Benjamin Barker tinggal di lantai dua rumah itu saja. Karena dia membuka sebuah toko pie di lantai satu.



Tapi sialnya, toko pie itu tidak laku. Karena Nyonya Lovett tidak mampu membeli daging, dia menggunakan daging tikus got sebagai isi pie daging yang dijualnya. Orang-orang mengetahui hal itu dan tidak ada yang mau membeli pie di tempatnya. Dan dia menumpahkan kekesalannya pada pemilik toko pie baru di seberang jalan, yang lebih ramai pembelinya, karena telah merebut pelanggan yang selama ini membeli di tokonya.



Lantai dua tempat Benjamin Barker tinggal dulunya berfungsi sebagai tempat praktek pangkas miliknya, sementara untuk tempat tinggal, ia dan keluarganya tinggal di lantai dasar, tempat Nyonya Lovett sekarang membuka toko pie. Tapi Benjamin Barker tidak keberatan. Ia melihat suasana tempat itu masih sama seperti ketika ia pergi. Ditambah lagi dengan sebuah box bayi tempat putrinya, Joanna (diperankan oleh Jayne Wisener) bayi dulu tidur. Ia lalu menanyakan kepada Nyonya Lovett, bagaimana keadaan keluarganya ketika ia dipenjara.



Nyonya Lovett lalu bercerita bagaimana hancurnya kehidupan istri dan anaknya sepeninggal dirinya. Hakim Turpin datang dengan niat untuk melamar , tapi ditolak. Ia tersinggung kemudian mencari cara lain untuk bisa mendapatkannya. Kemudian ia melaksanakan sebuah pesta di rumahnya, pesta resmi. Lalu ia mengundang istrinya itu agar datang menghadirinya. Ia terpaksa datang demi sopan santun.



Tapi ternyata, Hakim Turpin malah memperkosanya di tengah-tengah pesta, di hadapan orang ramai. Istrinya menjadi sangat frustrasi, kemudian bunuh diri. Hakim Turpin lalu mengambil alih hak asuh atas Joanna dan mengasuhnya seperti anaknya sendiri di rumahnya. Joanna tidak diizinkan keluar dari rumah dan mengkuti sekolah privat di rumah juga.



Kisah ini telah membuat Benjamin Barker sangat marah dan ingin membalas dendam pada Hakim Turpin. Dia lalu mengambil koleksi pisau cukur peraknya yang sangat tajam dan berniat untuk memburu Hakim Turpin. Tapi Nyonya Lovett mencegahnya karena itu akan membahayakan dirinya sendiri. Dia mengajari agar Benjamin Barker tidak terburu nafsu, tapi harus hati-hati agar tidak ada yang mencurigainya. Karena kalau terbukti ia membunuh Turpin yang berprofesi sebagai hakim, hukuman yang diterimanya bisa sangat berat. Benjamin Barker pun mengerti dan mulai menyusun rencana bersama Nyonya Lovett, untuk membalaskan dendam atas perlakuan jahat Hakim Turpin



Benjamin Barker kemudian mengubah namanya menjadi Sweeny Todd agar tidak ada orang yang menyadari kalau ia adalah Benjamin Barker yang pernah menjadi narapidana, kemudian kembali membuka usaha pangkas rambutnya di Fleet Street. Karena memang pada dasarnya ia adalah seorang tukang pangkas yang sangat ahli, maka dengan segera ia mendapat banyak pelanggan dan namanya mulai terkenal diantara setiap orang-orang kaya di kota. Tujuannya adalah kalau nanti dia sudah benar-benar sangat terkenal dan menjadi trend, hakim yang sombong seperti Turpin pasti akan datang juga. Ketika itulah dia akan membunuhnya. Di kursi pangkasnya, tanpa seorangpun yang melihatnya.



Melihat ketenarannya itu, seorang tukang pangkas bernama Pirelli yang sebelumnya sudah terkenal di kalangan orang-orang kaya di tempat itu datang mengunjungi Todd. Ternyata ia mengenali Sweeny Todd sebagai Benjamin Parker si narapidana, dan ia mengancam akan membocorkan hal ini kepada khalayak luas, kalau Todd tidak mau bekerja sama dengannya. Kerjasama yang ditawarkan sangat merugikan. Dia menyuruh Todd tetap membuka praktek pangkas-nya dan memangkas rambut orang-orang kaya itu, tapi hasilnya harus dibagi dua. Todd mendapat 30% saja dan sisanya untuk dirinya.



Todd yang pada dasarnya sudah dipenuhi rasa dendam, menjadi sangat marah dan membunuhnya. Tapi kemudian ia bingung, bagaimana caranya menyembunyikan mayat tukang pangkas terkenal itu? Apalagi si tukang pangkas itu memiliki seorang budak bernama – yang sudah beberapa tahun ini tinggal bersamanya. Disinilah Nyonya Lovett yang jahat menyumbangkan idenya. Ia kemudian menggunakan daging mayat itu sebagai isi pie daging yang dijualnya. Jadi, dia tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli daging, juga tidak perlu menggunakan daging tikus yang tidak enak itu. Hmm.. inilah yang menjadi titik persamaan antara film ini dengan Alive, kedua-nya menggunakan cerita memakan daging manusia dalam skenarionya. Hasilnya bisa dipergunakan untuk kebutuhan mereka berdua.



Todd setuju dengan hal ini, karena ini berarti dia bisa dengan mudah menyalurkan hasratnya untuk membunuh orang. Dia lalu memodifikasi kursi pangkasnya, sehingga bisa langsung menjatuhkan mayat yang sudah tewas ke lantai dasar. Sementara Nyonya Lovett membangun tungku raksasa di bawah tanah yang berfungsi sebagai oven raksasa untuk memasak daging-daging mayat itu sekaligus. Ia juga mengubah tempat itu menjadi semacam dapur yang sekaligus berfungsi untuk mencacah daging. Ia melakukan semua itu sendiri dan tidak mengizinkan siapapun masuk kesana. Tidak juga – yang setelah tuannya meninggal, diangkat menjadi anak oleh Nyonya Lovett. Dia hanya bertugas melayani tamu dan mengantar pesanan saja.



Ada seorang wanita tua gila yang selalu berkeliaran di dekat restoran Nyonya Lovett ini. Dan dia selalu mengatakan kepada orang-orang, kalau ada sesuatu yang jahat sedang berlaku di Fleet Street. Dan kemudian menunjuk-nunjuk cerobong raksasa di restoran itu. Mengatakan kalau cerobong itu adalah mulut setan. Orang-orang tidak memperdulikannya, karena dia wanita tua itu memang gila. Tapi Nyonya Lovett selalu mengusirnya dengan terburu-buru setiap kali ia mendekati restoran pie yang selalu penuh pengunjung itu.



Dan memang, satu demi satu orang-orang mulai berhilangan tanpa ketahuan kabar beritanya. Tapi tidak dapat disimpulkan kalau para orang hilang itu tewas, karena tidak ada ditemukan jenazahnya. Todd semakin bersemangat karena gairah untuk membunuhnya sudah mendapat pelampiasan. Dan Nyonya Lovett bergembira karena toko pie nya kini laku keras. Orang-orang selalu memuji kelezatan daging di pie-nya.





Dan akhirnya, penantian Todd hampir berakhir. Hakim Turpin mendatangi tempat pangkasnya karena terpengaruh oleh omongan orang-orang. Ia sudah mulai mencukur bagian janggut Hakim Turpin, ketika tiba-tiba Anthony menerobos masuk ke tempat prakteknya sambil berteriak-teriak, kalau ia berniat membawa lari kekasihnya dari ayahnya yang kejam. Hakim Turpin mengenali Anthony sebagai pria yang selama ini diam-diam menjalin hubungan dengan putrinya. Dia sangat marah, karena ternyata Anthony adalah teman Todd, padahal ia sudah mulai menyukai Todd. Dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.



Ketika itu, Todd menyadari kalau kekasih yang dimaksud Anthony adalah putrinya, Joanna, yang berada dalam pengasuhan Hakim Turpin. Dan ia tidak bisa membunuh Rickman sebelum berhasil mendapatkan putrinya terlebih dahulu. Karena Hakim Turpin telah mengirimkan Joanna ke sebuah rumah sakit jiwa dan dikurung, sebagai hukuman karena telah berani berniat melarikan diri bersama Anthony. Tapi Todd dan Anthony berhasil melepaskan Joanna dari tempat itu, dan berniat untuk melarikan diri dengan naik kereta kuda.



Sementara itu, Nyonya Lovett mulai gelisah, karena anak angkatnya mulai curiga dengan banyaknya orang hilang di kota itu. Dia mulai mencurigai kalau Todd adalah dalang dibalik semua kejahatan itu. Akhirnya, meskipun ia sangat sayang pada anak itu, dia tetap lebih sayang pada uangnya. Maka ia kemudian berniat untuk membunuhnya agar bisnis restorannya tetap aman. Maka dia lalu mengunci –di dalam dapur di tempat tungku raksasa miliknya, lalu ia pergi mencari Todd. Karena ia tidak mampu membunuh anak itu dengan tangannya sendiri, dia ingin Todd yang melakukannya untuknya.



Ketika sedang menunggu di dalam dapur itulah – menemukan banyak potongan-potongan tubuh manusia di tempat pembuangan, seperti jari tangan dan kaki. Dia sudah mulai curiga dan ketakutan. Saat itu pula, jatuhlah dua mayat yang telah dibunuh Todd di lantai dua. – menjerit dan langsung menyembunyikan diri di dalam saluran got.



Salah satu dari mayat itu ternyata adalah mayat wanita tua gila yang berkeliaran di restoran Nyonya Lovett. Dia ternyata masuk ke tempat praktek Todd, ketika ia baru saja membunuh seseorang. Karena takut kalau si wanita gila itu akan melaporkannya, Todd membunuhnya juga dan menjatuhkannya bersamaan dengan mayat yang baru dibunuhnya tadi, yaitu Hakim Turpin, ke dapur di lantai dasar.



Kemudian Todd dan Nyonya Lovett kembali ke dapur bawah tanah, untuk membunuh – dan membereskan kedua mayat yang baru itu. Tapi mereka tidak berhasil menemukan – karena dia sudah bersembunyi di saluran got. Nyonya Lovett lalu menyuruh Todd membantunya mengangkat mayat si wanita gila itu terlebih dahulu dan memasukkannya ke dalam tungku. Todd agak terpana melihat wajah si wanita tua yang diterangi cahaya api dari tungku. Ia merasa seperti mengenalnya. Dan ternyata ia memang mengenalnya.



Rupanya wanita tua itu adalah istrinya, yang kata Nyonya Lovett sudah meninggal karena bunuh diri. Ternyata Nyonya Lovett berbohong. Istrinya belum meninggal. Tapi ia menjadi gila karena rasa malu setelah diperkosa ber-ramai-ramai di pesta Hakim Turpin. Nyonya Lovett sengaja berbohong, karena ia jatuh cinta pada Todd. Ia ingin Todd menjadi miliknya selamanya. Lagipula, wanita itu kan sudah gila. Tidak ada lagi yang bisa diharapkan darinya.



Todd begitu sedih sekaligus marah. Ia sedih karena telah terpengaruh oleh tipu daya Nyonya Lovett, kemudian yang membuatnya lebih sedih lagi, tangannya sendirilah yang ternyata membunuh istrinya yang malang itu. Semua itu membuatnya sangat marah, lalu ia kemudian membunuh Nyonya Lovett dengan melemparkannya ke dalam tungku raksasa yang apinya menyala-nyala itu, hingga ia hangus terbakar. Kemudian jatuh terduduk sambil menangisi mayat istrinya.



Anak angkat Nyonya Lovett yang melihat semua kejadian itu, sangat marah karena Todd telah membunuh Nyonya Lovett yang sudah dianggapnya seperti ibunya sendiri. Jadi, ketika Todd sibuk menangisi dirinya sendiri, anak itu mengambil pisau cukur yang menjadi senjata Todd selama ini, lalu menggunakannya untuk menggorok leher pria yang sedang berduka itu. Todd diam saja, tidak berniat untuk melawan ataupun membela diri. Rasa bersalah nya terlalu besar. Akhirnya ia pun meninggal di dapur bahwa tanah itu dengan mayat istrinya dalam pelukannya.

أحدث أقدم