Ratatouille



Wiiihhh..lagi keranjingan animasi nih. Biasanya nggak terlalu tertarik, tapi karena nggak sengaja melihat film ini tayang di Disney, aku jadi tertarik untuk menuliskannya disini. Kisah tentang tikus yang sangat pintar memasak yang akhirnya menjalin persahabatan dengan seorang manusia yang sama sekali tidak berbakat memasak. Mereka berdua saling mendukung satu sama lain. Karena tidak ada yang akan mau makan masakan dari seekor tikus, bagaimanapun enaknya, si tikus bekerja sama dengan manusia.



Remy (diperankan oleh Patton Oswalt) adalah seekor tikus muda yang tinggal di atap sebuah rumah kayu milik seorang nenek di Paris. Ia tinggal bersama ayahnya, Django (diperankan oleh Brian Dennehy) dan saudaranya Emile (diperankan oleh Peter Sohn) serta puluhan saudara-saudaranya yang lain.



Nenek pemilik rumah itu sangat menyukai acara masak-memasak di televisi yang dibawakan oleh seorang chef restoran terkenal, Auguste Gusteau (diperankan oleh Brad Garret). Remy sangat menyukai Gusteau dan selalu mengikuti acaranya di televisi. Dan dia menjadi sangat menyukai makananan resmi ala manusia dan menolak memakan sampah seperti layaknya tikus. Dia juga memiliki bakat untuk mengetahui kelezatan suatu masakan hanya berdasarkan penciumannya saja. Dalam hatinya, dia sangat ingin menjadi seorang chef yang berhasil seperti halnya Gusteau.



Namun Remy akhirnya mengetahui kalau chef Gusteau akhirnya meninggal dan acaranya di televisi tidak bisa dilanjutkan lagi. Acara itu ditutup dengan mottonya yang sangat terkenal: ”Semua orang bisa memasak.” dan Remy sangat terpengaruh dengan motto ini dan meyakinkan dirinya kalau ia bisa memasak.



Namun karena sebuah kesalahan ketika ia memasuki lemari si nenek untuk mencari bumbu masakan, sarang tempat tinggal mereka roboh dan si nenek berhasil mengusir Remy dan keluarganya keluar. Mereka melarikan diri ke saluran got dan ia terpisah dari saudara-saudaranya karena berusaha menyelamatkan sebuah buku masak yang ditulis oleh Gusteau.



Dalam perjalanan, ia bertemu dengan hantu chef itu yang membantunya membangkitkan semangat kalau ia juga bisa memasak kalau ia mau mencobanya. Remy yang bersemangat akhirnya memanjat ke permukaan tanah dan menemukan Restoran Gusteau di permukaannya.



Ketika mengintip ke dapur restoran itu, ia melihat Alfredo Linguini (diperankan oleh Lou Romano), seorang petugas bersih-bersih baru di restoran itu sedang memasukkan bumbu secara acak ke dalam adonan sup di panci. Remy sangat kesal melihat hal itu. Ketika secara tidak sengaja ia jatuh ke meja dapur, ia bukannya melarikan diri, malahan berusaha meracik bumbu lain untuk memberikan rasa dan aroma yang sedap pada adonan sup itu. Ketika itulah Alfredo melihatnya.



Skinner (diperankan oleh Ian Holm) adalah pengelola restoran yang baru setelah Gusteau meninggal. Ia seorang koki yang sombong dan berniat untuk menggunakan nama besar Gusteau untuk membuat sebuah jenis makanan baru versi siap saji, meskipun ia tahu kalau hal itu sangat bertentangan dengan prinsip si koki akan fine dining. Ia sangat marah begitu mengetahui Alfredo telah lancang memasukkan bumbu ke sup buatannya tanpa diminta. Sementara pesanan itu sudah harus segera diantar ke pelanggan. Tanpa diduga, pelanggan itu menyukai rasa supnya.



Skinner menduga kalau hal itu adalah kebetulan belaka karena ia tidak yakin kalau Alfredo bisa memasak. Ketika dia berusaha mendesak nya untuk memberitahukan bumbu apa saja yang sudah dimasukkannya ke adonan itu, ia melihat kehadiran Remy. Skinner sangat marah, karena tahu kalau petugas kesehatan melihat kehadiran tikus di dapurnya, restoran mereka akan ditutup paksa dengan alasan kesehatan. Maka ia menugaskan Alfredo untuk membuang tikus itu ke sungai.



Alfredo tahu kalau Remy bukan tikus biasa, karena ia melihatnya meracik bumbu yang dimasukkan ke sup enak itu tadi. Dia lalu mengajak tikus itu bekerja sama karena keahlian memasaknya tidak akan berguna tanpa bantuan manusia. Remy pun setuju. Maka mereka berdua tinggal di flat Alfredo yang sempit.



Remy menemukan cara untuk bisa menggerakkan tubuh dan tangan Alfredo dengan menarik rambutnya, seperti sedang mengarahkan kekang kuda. Maka ia pun bersembunyi di balik topi koki tinggi Alfredo dan menggerakkan tubuh dan tangannya sesuai keinginannya. Berdua mereka berhasil menyajikan masakan-masakan enak. Seorang koki wanita bernama Collete (diperankan oleh Janeane Garofalo) membantunya karena dia merasa kalau pria canggung itu memang memiliki bakat sebagai seorang koki, tanpa menyadari kalau Remy lah yang sebenarnya memiliki bakat koki.



Tanpa sengaja, Skinner menyadari kalau ternyata Alfredo adalah anak haram Gusteau. Gusteau sendiri bahkan tidak tahu kalau ia memiliki anak. Hal itu menjadikan Alfredo sebagai ahli waris sah dari restoran itu dan menghancurkan impian Skinner.



Alfredo mengajak serta Collete untuk membina restoran itu. Mereka direncanakan untuk menjamu Anton Ego (diperankan oleh Peter O’Toole), seorang kritikus restoran yang sangat terkenal. Hasil ulasan Ego akan diterbitkan di surat kabar dan nasib restoran yang sedang diulasnya itu akan sangat tergantung pada baik atau buruknya ulasannya. Banyak restoran yang gulung tikar karena dia menuliskan kritikan yang sangat buruk. Tapi bagi restoran yang berhasil membuatnya kagum, ia akan memberikan pujian pada hasil ulasannya. Dan restoran itu akan menjadi sangat terkenal dan dibanjiri pengunjung. Demikianlah besarnya kekuatan pena Ego.



Namun pada saat-saat genting itu, Alfredo bertengkar dengan Remy sehingga ia memutuskan untuk tidak membantunya mempersiapkan hidangan untuk Ego si kritikus restoran. Dan untuk membalas dendam, Remy mengajak seluruh anggota keluarganya untuk menghabiskan stok makanan di gudang restoran. Ketika Alfredo mengetahui hal ini, ia menjadi sangat marah dan mengusir si tikus beserta rombongannya.



Ketika sedang bersedih itulah Skinner mengambil kesempatan dengan menangkap Remy. Ia berniat menggunakan kemampuan tikus itu untuk keuntungannya sendiri. Untunglah Django dan Emile berhasil mengeluarkannya dari perangkap itu. Remy sangat sedih karena bertengkar dengan sahabatnya, Alfredo.



Akhirnya, tanpa memperdulikan keselamatan dirinya, dengan gagah berani dia memunculkan diri di dapur dan menawarkan perdamaian kepada pria. Saat itu mereka semua sedang bingung, karena pengunjung sudah ramai dan Anton Ego sudah duduk manis di mejanya dan mengintimdasi pelayan agar segera menyajikan makanan yang terbaik untuknya. Dia tidak meminta menu tertentu. Hanya makanan yang terbaik.



Alfredo yang memang tidak memiliki bakat memasak menjadi sangat kalang kabut karena ketiadaan si tikus koki. Maka ketika ia itu muncul dan hampir saja menjadi korban pemukulan seluruh staf koki, ia menyelamatkannya dengan dengan terbuka mengatakan kalau Remy lah yang selama ini menjadi koki yang menyediakan hidangan-hidangan enak itu. Sementara dia sendiri sama sekali tidak memiliki bakat memasak. Dia meminta kesediaan para koki itu untuk bekerja sama dengan si tikus untuk membuatkan hidangan.



Tapi para koki sangat marah sehingga mereka memutuskan untuk pergi meninggalkan Alfredo dalam kebingungan, termasuk juga Collete. Alfredo menyadari kalau hidupnya sudah hancur. Ada puluhan pelanggan yang sedang menunggu di restoran, termasuk si kritikus kejam, Ego. Dan dia hanya seorang diri, tanpa ada yang membantunya menyiapkan hidangan. Ia lalu membuang topinya dan memilih mengurung diri di dalam kantornya, sambil menunggu nasib buruk datang menjemputnya.



Django sangat terharu melihat keberanian Alfredo yang menyatakan anaknya sebagai koki yang berbakat. Dan ia juga kagum melihat keberanian Remy untuk mewujudkan cita-citanya. Maka ia kemudian mengarahkan seluruh anggota tikus bawahannya untuk membantu Remy menyiapkan hidangan di dapur restoran. Seluruh tikus got itu kemudian bekerja sama untuk memasak hidangan dalam jumlah besar.



Alfredo yang melihat hal ini jadi kembali bersemangat. Dia mengambil tugas menjadi pelayang restoran dan mengenakan sepatu roda agar bisa bergerak cepat mengantarkan makanan ke semua meja. Pada saat itulah Collete kembali karena berubah pikiran. Dia sangat terkejut melihat puluhan tikus got memanjat meja dapur untuk memasak dan ia sangat mual karena jijik.



Tapi Alfredo memperkenalkannya dengan Remy. Akhirnya Collete melihat kemampuan si tikus memasak dan menyajikannya dengan sangat menarik, ia pun bersedia bekerja sama.



Remy memutuskan untuk menghidangkan Ratatouille sebagai hidangan utama untuk si kritikus, Ego. Itu adalah keputusan yang sangat berani. Karena Ratatouille adalah resep yang sangat sederhana, yang terdiri dari terong, tomat, bawang, paprika, zucchini, dan bumbu-bumbu sederhana, termasuk bawang putih. Dan seluruhnya disiram dengan minyak zaitun. Masakan ini sangat sederhana, sehingga tidak membutuhkan seorang koki yang hebat untuk bisa memasaknya.



Tanpa diduga, Ego sangat menyukai rasa Ratatouille buatan Remy. Ia teringat pada masakan ibunya ketika masih kecil dulu dan ia memberikan pujian yang sangat tinggi untuk masakan itu. Bahkan Skinner yang secara sembunyi-sembunyi juga memasan makanan yang sama, juga sangat menyukainya. Ego kemudian memaksa, bahwa ia ingin bertemu dengan si koki. Tapi Alfredo dan Collete menyatakan, kalau ia hanya bisa bertemu dengan si koki setelah pengunjung terakhir meninggalkan restoran dan ia setuju.



Ego sangat terkejut ketika mengetahui kalau ternyata hidangan yang sangat lezat itu dimasak oleh seekor tikus got dan ia tidak mempercayainya. Tapi ketika dia melihat Remy mampu mengulangi kembali proses itu dan tetap menghasilkan hidangan yang sama lezatnya, ia meninggalkan restoran itu tanpa berkata apapun. Alfredo dan kawan-kawannya sudah pasrah kalau Ego akhirnya akan memberikan kritikan yang sangat buruk tentang restoran itu.



Tapi ternyata, ia menuliskan ulasan yang sangat baik tentang hidangan di Restoran Gusteau yang dimasak oleh seekor koki tikus yang sangat berbakat. Alfredo, Collete dan seluruh kelompok tikus sangat bergembira, meskipun mereka tetap harus merelakan restoran itu ditutup oleh pemerintah dengan alasan kesehatan. Restoran yang dapurnya dipenuhi tikus sudah pasti bukanlah restoran yang layak.



Tapi Anton Ego ternyata memiliki rencana lain. Ia menyumbangkan hartanya untuk membangun sebuah bistro kecil yang dikelola oleh Alfredo bersama Collete dengan Remy sebagai chef-nya. Bistro itu diberi nama Ratatouille dan tikus sebagai ikonnya. Restoran itu unik karena di bagian atasnya disediakan juga restoran mini untuk tikus. Disanalah Django dan kelompoknya duduk sambil menikmati makanan. Dapur restoran dirancang khusus agar bisa dilalu dengan nyaman oleh Remy. Dan Anton Ego, si kritikus yang sudah kehilangan kredibilitasnya sebagai seorang kritikus restoran karena telah merekomendasikan restoran yang penuh tikus, sebagai pelanggan tetapnya.



Lebih baru Lebih lama